
sarabachannel.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Tengah (Sulteng) bersiap menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke XI pada 24–25 Agustus 2025. Salah satu agenda utama dalam forum lima tahunan tersebut adalah pemilihan Ketua DPD Golkar Sulteng periode 2025–2030.
Wakil Wali Kota Palu sekaligus Bendahara Golkar Sulteng, Imelda Liliana Muhidin, menyatakan kesiapannya maju sebagai Ketua apabila ditunjuk peserta Musda. Menurutnya, seorang kader harus selalu siap menerima amanah partai, termasuk dalam hal kepemimpinan.
“Kita sebagai kader harus siap semuanya,” kata Imelda dalam konferensi pers menjelang pelaksanaan Musda XI Golkar Sulteng, Minggu (17/8/2025).
Selain menjadi salah satu kandidat potensial, Imelda juga menjabat sebagai Ketua Organizing Committee Musda XI. Ia menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan akan diawali dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada 22 Agustus 2025 di Swiss-Belhotel Palu, sedangkan puncak acara Musda akan digelar di Sriti Convention Hall pada 24 Agustus 2025.
Peserta Capai 2.250 Orang
Musda kali ini diperkirakan diikuti oleh sekitar 2.250 peserta, terdiri dari peserta penuh, peninjau, dan partisipan. Sejumlah tokoh nasional Partai Golkar juga dijadwalkan hadir, di antaranya Ketua Umum Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal Muhammad Sarmuji, Bendahara Umum Sari Yuliati, serta Ketua Bidang Pemenangan Wilayah Sulawesi Muhidin M Said.
Sebagai tambahan, panitia menyiapkan konsep “Kampung Golkar” di area Musda. Konsep ini dirancang sebagai pusat kegiatan sekaligus wadah pemberdayaan ekonomi, dengan melibatkan puluhan UMKM binaan Partai Golkar.
“Pelaksanaan Musda sudah sangat siap,” tegas Imelda.
Perebutan 18 Suara
Sekretaris DPD Golkar Sulteng, Amran Bakir Nai, menuturkan bahwa semua kader berhak mencalonkan diri sebagai Ketua DPD I Golkar Sulteng, selama memenuhi syarat. Dalam Musda XI ini terdapat 18 suara sah yang diperebutkan, berasal dari DPP, DPD I, DPD II, organisasi sayap, serta organisasi pendiri dan yang didirikan.
Setiap bakal calon diwajibkan mengantongi dukungan tertulis minimal 30 persen dari total suara, sebelum dikonversi dan ditetapkan secara resmi sebagai calon Ketua.
Amran juga mengingatkan bahwa berdasarkan AD/ART Partai Golkar, seorang kader hanya diperbolehkan menjabat Ketua maksimal dua kali, baik berturut-turut maupun tidak. Meski demikian, aturan ini bisa dikecualikan apabila mendapat diskresi dari Ketua Umum Partai Golkar.
Ajang Konsolidasi
Musda XI Golkar Sulteng bukan hanya menjadi ajang pemilihan Ketua, tetapi juga sarana konsolidasi partai menjelang Pemilu 2029. Dengan kehadiran tokoh nasional serta antusiasme ribuan kader, Musda kali ini dipandang strategis untuk memperkuat soliditas internal partai di Sulawesi Tengah.